MAKALAH LINGUISTIK UMUM JUDUL SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................     
KATA PENGANTAR.....................................................................................     
DAFTAR ISI....................................................................................................    
BAB I PENDAHULUAN................................................................................     
 
A.    Latar Belakang.................................................................................    
B. Rumusan masalah.............................................................................     
C. Tujuan penulisan...............................................................................     
D. Manfaat penulisan  …………………………………………………                  
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................      
A.    .    Apakah linguistik itu?..................................................................                     
B.     Sejarah dan Perkembangan Linguistik……………………………
C.       Aliran-aliran linguistic Linguistik Transformasional……………
D.    dan Aliran-Aliran Sesudahnya……………………………………..        
.
BAB III PENUTUP..........................................................................................    
A. kesimpulan........................................................................................     
B. Kritik dan Saran.................................................................................   
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..    
BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Penulisan makalah ini dilatar belakangi karna kita perlunya memahami tentang kajian ilmu linguistik khusus-nya mengenai aliran-aliran linguistik dan sejarah. Linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran, paham, pendekatan, dan teknik penyelidikan yang dari luar tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan, dan membingungkan. Namun semua itu akan menambah wawasan kita terhadap bidang dan kajian linguistik. Disini penulis akan menjelaskan tentang  sejarah, aliran, paham,teori, dari aliran-aliran linguistik.
B.       Rumusan Masalah
Dalam hal ini penulis dapat merumuskan masalah dalam pembahasan makalah aliran linguistik dan sejarah.
1.         Apa yang dimagsud dengan aliran-aliran linguistik?
2.         Apa saja bagian-bagian dalam sejarah linguistik?
3.         Pengertian menurut beberapa ahli mengenai aliran-aliran linguistik?
4.         Bagaimana sejarah linguitik menurut perkembangan nya?
C.      Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan:
1.      Mengidentifikasi masalah tentang aliran-aliran linguistik?
2.      Mengetahui bagian-bagian apa saja dalam sejarah linguistik?
3.      Mengetahui pendapat menurut beberapa ahli linguistik?
4.      Dan bagaimana sejarah linguistik?
D.      Manfaat Penulisan
1.         Ada banyak manfaat dalam pembahasan aliran-aliran linguistik baik itu dari segi teori pemahaman dan pembagian aliran-aliran yang ada.
2.         Dapat memahami sejarah dalam ilmu linguistik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Apakah linguistik itu?
Apakah linguistik itu? Mungkin itulah pertanyaan dasar yang harus kita jawab terlebih dahulu. Berikut beberapa definisi linguistik dari beberapa ahli:
1.      Chaer (2007) mendefinisikan linguistik sebagai ilmu tentang bahasa; atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.
2.      Lyons (1981) menyatakan bahwa linguistik merupakan suatu ilmu yang objeknya adalah bahasa manusia yang  dikaji secara ilmiah.[1]
3.      Allan dan Corder (1957) menekankan definisi linguistik dari sudut bahasa, baik sebagai objek formal kajian maupun metodologinya.[2]
4.      Dalam kamus Webster (1981) linguistik didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari empat hal yaitu satuan-satuan bahasa, hakekat bahasa, struktur bahasa dan perubahan bahasa.[3]
Chaer (2007) menyebutkan bahwa kata linguistik (berpadanan dengan linguistics dalam bahasa Inggris, linguistique dalam bahasa Perancis dan linguistiek dalam bahasa Belanda) diturunkan dari kata bahasa Latin lingua yang berarti “bahasa”, didalam bahasa-bahasa “Roman” yaitu bahasa-bahasa yang berasal dari bahasa Latin, terdapat kata yang serupa atau mirip dengan kata Latin lingua itu. Antara lain: lingua dalam bahasa Italia, lengue dalam bahasa Spanyol, langue (dan langage) dalam bahasa Perancis. Begitupun dalam bahasa Inggris yang mengadopsi kata language dari kata langage bahasa Perancis.
Dalam bahasa Perancis, kita menemukan dua istilah berbeda, yaitu langue dan langage. Langue diartikan sebagai bahasa tertentu seperti bahasa Perancis, Inggris, Jawa dan sebagainya. Sedangkan langage diartikan sebagai bahasa secara umum, yaitu bahasa yang terdapat dan digunakan manusia pada umumnya. Dalam pendefinisian langage tersebut dapat diambil contoh dalam sebuah ungkapan “Manusia memiliki bahasa, sedangkan binatang tidak”. Selain dua istilah tersebut, bahasa Perancis memiliki satu istilah lagi untuk menggambarkan bahasa yaitu parole. Chaer (2007) menyebutkan bahwa parole adalah bahasa dalam wujudnya yang nyata dan konkret, yaitu berupa ujaran. Oleh karena itu, ketiga istilah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
No
Istilah
Keterangan
1
Langage
Sistem bahasa manusia secara umum
2
Langue
Sistem bahasa tertentu
3
Parole
Wujud bahasa konkret yang digunakan masyarakat sehari-hari
Ilmu linguistik disebut juga dengan linguistik umum (general linguistik). Artinya linguistik tidak hanya menyelidiki suatu langue tertentu tanpa memperhatikan ciri-ciri bahasa lain. sebagai contoh, sulit bagi kita untuk untuk memahami morfologi bahasa Indonesia jika tidak memahami morfologi bahasa-bahasa lain. Memang, morfologi bahasa Iindonesia seharusnya dianalisis hanya dengan bahasa Indonesia, akan tetapi bahan itu saja tidak memberikan pengertian kepada kita bagaimana struktur morfologi pada umumnya.[4] Dengan kata lain, sasaran linguistik bukan hanya  terfokus pada langue saja, tetapi juga pada langage yang lebih umum.
B.     Sejarah dan Perkembangan Linguistik
 Sejarah dan perkembangan linguistik terbagi menjadi lima periode utama yaitu:
B.1. Zaman Yunani Kuno (Abad ke-5 S.M)
Dengan ciri dan dasar filsafat yang melekat erat pada pemikir-pemikir pada zaman ini. yaitu membahas tentang asal usul bahasa yang digunakan oleh umat manusia, dan dalam masa ini fokus kajiannya adalah sebagai berikut:
1.      Pertentangan antara Fisis dan Nomos.
Fisis yaitu alami, bahwa bahasa memiliki hubungan dengan asal-usul sumber dalam prinsip-prinsip pribadi dan tidak dapat diganti, sedangkan Nomos yaitu konvensi, bahwa bahasa itu diperoleh dari hasil kebiasaan dan teradisi dan hukumnya tidaklah tetap dan bisa berubah.
2.      Pertentangan antara Analogi dan Anomaly.
Analogi: adalah bahasa yang bersifat teratur, sedangkan Anomali adalah bahasa yang bersifat tidak teratur.
B.1.1.  Kaum Shopis
Melakukan kerja empiris, menggunakan ukuran tertentu, mementingkan retorika dalam studi dan membedakan kalimat berdasarkan isi dan makna.
B.1.2.  Plato
Dalam kajiannya, ia masih memperdebatkan analogi dan anomali, kemudian membuat batasan bahwa bahasa adalah pernyataan pikiran manusia dengan perantara onomatha dan rhemata dan Plato jugalah yang pertama kali membedakan antara onoma dan rhemaOnoma adalah nama (dalam bahasa sehari-hari), nomina (dalam tata bahasa), subjek. Sedangkan Rhema adalah ucapan (dalam bahasa sehari-hari), verba (dalam tata bahasa), predikat.
B.1.3. Aristotales
Dalam kajiannya, ia membagi kelas kata menjadi tiga bagian yaitu: onoma, rhema dan syndesmoy. Adapun yang dimaksud dengan “Syndesmoy” adalah preposisi dan konjungsi.
Aristotales juga membedakan jenis kelamin kata menjadi tiga yaitu: maskulin, feminin dan neutrum.
B.1.4. Kaum Staik
Mengembangkan penelitian bahasa sebagai berikut:
1.      Membedakan studi bahasa secara logika dan tata bahasa.
2.      Menciptakan istilah khusus dalam tata bahasa.
3.   Membagi tiga komponen studi bahasa yaitu: tanda (sign, symbol, semionin), makna dan hal yang berada diluar bahasa.
4.     Membedakan antara legein (bunyi fonologi yang bermakna) dan propheral (bunyi bahasa yang bermakna).
5.    Membagi jenis kata menjadi empat bagian yaitu: kata benda, kata kerja, syndesmoy dan arthoron.
6.    Membedakan kata kerja menjadi kata kerja komplit dan tak komplit serta kata kerja aktif dan pasif.
B.1.5. Kaum Alexandrian
                       Menciptakan buku dengan judul Dionysius Thrax yang menjadi cikal bakal tata bahasa tradisional.
B.2. Zaman Romawi
            Studi bahasa pada zaman ini merupakan kelanjutan dari studi yang telah dilakukan pada masa Yunani kuno.
B.2.1. Varro dan “De Langua Latina”
Merupakan sebuah buku yang ditulis oleh Varro yang berisikan penjelasan tentang:
1.      Etimilogi: mempelajari asal-usul kata beserta artinya.
2.  Morfologi: mempelajari kata dan  pembentukannya, serta mempelajari deklinasi (yaitu perubahan bentuk berdasarkan kategori, kasus, jumlah dan jenis) dan deklinasi ini dibagi menjadi dua yaitu: naturalis dan voluntaris.
B.2.2. Institutiones Grammaticae (tata bahasa Priscia)
            Buku Priscia ini merupakan buku tata bahasa latin yang paling lengkap dan merupakan tonggak pembicaraan bahasa tradisional. Buku ini berisikan tentang:
1.    Fonologi: membicarakan istilah Litterae (yaitu bagian terkecil bunyi yang dapat diartikan).
2.     Morfologi: membicarakan istilah Dictio (yaitu bagian minimum ujaran yang harus diartikan terpisah dalam makna sebagai satu keseluruhan).
3.    Sintaksis: membicarakan istilah Oratio (yaitu tata susun kata berselaras yang menunjukkan kalimat itu selesai).
B.3. Zaman Pertengahan
Terdapat tiga pembahasan dan kajian yang perlu diperhatikan pada periode ini yaitu:
1.      Kaum Modiste
Pada masa ini berkembang pesatnya kejian tentang etimologi bahasa.
2.      Tata Bahasa Spekulativa
Menurut tata bahasa ini, kata tidak secara langsung mewakili alam dan benda yang ditunjuk, tetapi hanya mewakili dalam berbagai cara, modus, substansi, aksi, kualitas dan lain sebagainya.
3.      Petrus Hipanus dengan bukunya Summitae Logicales:
a.       Memasukkan psikologi dalam bahasa.
b.   Membedakan Nomen menjadi dua macam yaitu: Substantivum dan adjectivum.
c.  Membedakan Partes Orationes menjadi Categorimatek (semua bentuk yang dapat menjadi subjek atau predikat) dan Syntategorematik (semua bentuk tutur lainnya).
B.4. Zaman Renaisans
Zaman ini dianggap sebagai abad pembuka bagi pemikiran modern. Bahasa Ibrani dan Arab banyak dipelajari orang pada akhir abad pertengahan dan sesungguhnya kedua bahasa tersebut merupakan dua bahasa serumpun dan dalam perkembangannya,  studi bahasa Ibrani sejalan dengan perkembangan linguistik bahasa Arab yang memang sudah lebih dahulu memperoleh kemajuan, karena kedudukannya sebagai bahasa kitab suci agama Islam, yaitu Qur’an. Terdapat dua aliran linguistik terkemuka Arab, Basrah dan Kufah. Basrah (menganut konsep analogi dari Yunani), sehingga mengacu pada kereguleran dan kestatisan bahasa. sedangkan Kufah (menganut konsep anomali), mengacu pada keanekaragaman bahasa. Tokoh Arab Sibawaihi, dalam bukunya Al-‘Ayn, membagi kata menjadi : ismun (nomen), fi’lun (verbum), harfun (partikel). Sementara itu, disisi lain, bahasa Eropa, serta bahasa diluar Eropa, lingua franca (bahasa antarbangsa) digunakan untuk kegiatan politik, perdagangan dan sebagainya.
B.5. Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Periode ini merupakan babak baru dalam kajian linguistic, yaitu dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik historis komparatif serta studi mengenai hakikat bahasa secara linguistik.
B.6. Linguistik abad-20
Yaitu periode linguistik modern atau puncak strukturalisme, karena linguistik pada periode ini telah menjadi bidang kajian yang otonom
C.      Aliran-aliran Linguistik
Linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran, paham, pendekatan, dan teknik penyelidikan yang dari luar tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan, dan membingungkan. Namun semua itu akan menambah wawasan kita terhadap bidang dan kajian linguistik. Saya akan menjelaskan tentang  sejarah, aliran, paham,teori, dari aliran - aliran linguistik.
1.    Linguistik Tradisional
    Istilah tradisional dalam linguistik sering dipertentangkan dengan istilah struktural, sehingga dalam pendidikan formal ada istilah tata bahasa tradisional dan tata bahasa struktural. Tetapi disini tidak diterangkan lebih jauh tentang paham, tokoh dan teori dari aliran ini.
2.  Linguistik zaman Yunani
   Studi bahasa pada zaman ini mempunyai sejarah yang panjang, kurang lebih dari abad ke-5 SM sampai abad ke-2 M. masalah pokok yang dihadapi oleh para linguis pada zaman ini adalah
a.    pertentangan antara fisis dan nomos, dan
b.    pertentangan antara analogi dan anomali.
Para filsuf Yunani mempertanyakan, apakah bahasa itu bersifat alami (fisis) atau bersifat konvensi (nomos). Bersifat alami maksudnya bahasa itu mempunyai hubungan asal usul, sumber dalam sumber dalam prinsip abadi dan tudak dapat diganti diluar manusia itu sendiri. Oleh karena itu tidak dapat ditolak, dan dalam bidang semantik kelompok yang  menganut paham ini adalah kaum naturalis, berpendapat bahwa setiap kata mempunyai hubungan dengan benda yang ditunjuknya. Sebaliknya kaum konvensional berpendapat bahwa bahasa bersifat konvensi. Artinya, makna kata itu diperoleh dari hasil tradisi atau kebiasaan yang mempunyai kemungkinan bisa berubah.
    Pertentangan analogi dan anomali menyangkut masalah bahasa itu sesuatu yang teratur atau tidak teratur. Kaum analogi, antara lain Plato dan Aristoteles, berpendapat bahwa bahasa itu bersifat teratur. Karena adanya keteraturan itulah orang dapat menyusun tata bahasa. Sebaliknya, kelompok anomali berpandapat bahwa bahasa itu tidak teratur. Jika bahasa itu taratur, mengapa bentuk jamak bahasa inggris child menjadi  children bukannya childs; mengapa bentuk past tense dari write  menjadi  wrote, dan bukannya writed?
   Dari keterangan di atas tampak bahwa kaum anomali sejalan dengan kaum naturalis, dan kaum analogi dengan kaum konvensional.
Dari studi bahasa pada zaman Yunani ini kita mengenal nama beberapa kaum atau tokoh yang mempunyai peranan besar dalam studi bahasa ini, seperti ;
a.      Kaum Sophis
   Kaum ini muncul pada abad ke-5 SM. Mereka dikenal dalam studi bahasa antara lain, karena;
1.   Mereka melakukan kerja secara empiris
2.   Mereka melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu.
3.   Mereka sangat mementingkan bidang retroika dalam studi bahasa.
4.   Mereka membedakan tipe kalimat berdasarkan isi dan makna.
   Salah satu tokoh Sophis adalah Protagoras, mebagi kalimat menjadi kalimat narasi, kalimat tanya, kalimat jawab, kalimat perintah, kalimat laporan, doa, dan undangan. Tokoh lainnya, Georgias, membicarakan gaya bahasa seperti yang kita kenal sekarang.
b.      Plato (429 - 347 SM)
  Plato yang hidup sebelum abad masehi itu, dalam studi bahasa terkenal antara lain karena:
1.   Dia memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoog. Juga mengemukakan masalah bahasa ilmiah dan bahasa konvensional.
2.   Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira; bahasa adalah pernyataan pikiran manusia dengan perantaraan onomata rhemata.
3.   Dialah orang yang pertama kali membedakan kata dan rhema.
  Yang dimaksud dengan Onoma adalah nama, dalam bahasa sehari-hari. Sedangkan Rhema adalah ucapan, dalam bahasa sehari-hari. Keduanya merupakan anggota dari Logos, yaitu kalimat atau klausa.
c.       Aristoteles (384 - 322 SM)
Dia adalah salah satu murid Plato. Dalam studi bahasa dia terkenal karena:
  Dia menambahkan satu kelas kata lagi atas pembagian yang di buat gurunya, Plato, yaitu syndesmoi. Jadi menurutnya ada kelas kata, yaitu onoma, rhema, dan syndesmoi. Yang dimaksud dengan syndesmoi adalah kata yang lebih banyak bertugas dalam hubungan sintaksis. Jadi, syndesmoi itu sama dengan kelas preposisi dan konjugasi yang kita kenal sekarang.Dia membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi tiga, yaitu, maskulin feminin, dan neutrum. Hal yang perlu diketahui adalah bahwa Aristoteles selalu bertolak dari logika. Dia  memberikan pengertian, definisi, konsep, makna, selalu berdasarkan logika.
d.      Kaum Stoik
Kaum ini adalah kelompok ahli filsafat yang berkembang  pada permulaan abad ke- 4. Dalam studi bahasa kaum Stoik terkenal karena:
1.   Mereka membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa.
2.   Mereka menciptakan istilah-istilah khusus untuk studi bahasa.
3.   Mereka membedakan tiga komponen utama dalam studi bahasa, yaitu
(1) tanda, sibol, sign, dan semainon;
(2) makna, apa yang disebut , semainonem, atau lekton;
(3) hal-hal diluar bahasa yakni benda atau situasi.
4.   Mereka membedakan legein, yaitu bunyi yang merupakan bagian dari fonologi tetapi tidak bermakna, dan properetal, yaitu ucapan bunyi ytang mengandung makna.
5.   Mereka membagi jenis kata menjadi empat, yaitu kata benda, kata kerja, syndesmoi, dan arthoron, yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin dan jumlah.
6.   Mereka membedakan adanya kata kerja komplet dan kata kerja tak komplet, serta kata kerja aktif dan pasif.
  Dari uraian di atas tampak bahwa yang telah dihasilkan oleh kaum Stoik lebih jauh daripada yang dihasilkan oleh atau pada masa Aristoteles.
e.    Kaum Alexandrian
  Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa. Oleh karena itulah dari mereka kita mewarisi sebuah buku tata bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thax. Buku ini lahir lebih kurang tahun 100 SM dan diterjemahkan kedqalam bahasa latin oleh Remmius Palaemon pada permulaan abad pertama masehi dengan judul Ars Grammatika. Buku inulah yang kemudian dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya.
Sejaman dengan sarjana- sarjana Yunani di atas, di India pada tahun 400 SM. Panini, seorang sarjana hindu, telah menyusun kurang lebih 4000 pemerian tentang struktur bahasa sansekerta dengan prinsip-prinsip dan gagasan yang masih dipakai dalam linguistik modern. Leonard Bloomfield (1887 - 1949), seorang tokoh linguis struktural Amerika, menyebut Panini sebagai one of the greatest monuments of human intelligence karena buku tata bahasa Panini, yaitu Astdhyasi merupakan deskripsi lengkap dari bahasa sansekerta yang pertama kali ada.
3. Varro dan “De Lingua Latina”
  Varro adalah tokoh pada zaman Romawi kuno. Karyanya adalah De Lingua Latina  dan Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae.
Dalam bukunya De Lingua, Varro masih juga memperdebatkan masalah anomali dan analogi seperti zaman Stoik di Yunani. Buku ini di bagi dalam bidang-bidang etimologi, morfologi, dan sintaksis. Apa yang dibicarakan dalam bukunya itu mengenai bidang-bidang tersebut dibicarakan secara sangat singkat.
a.         Etimologi, adalah cabang ilmu linguistik yang menyelidiki asal usul kata    beserta artinya.
Dalam bidang ini Varro mencatat adanya perubahan bunyi yang terjadi dari zaman ke zaman, dan perubahan makna kata. Kelemahan Varro dalam bidang ini adalah dia menganggap kata-kata Latin dan Yunani yang berbentuk sama adalah pinjaman langsung. Padahal banyak dari kata Latin dan Yunaniyang harus direkonstruksikan kembali kepada satu bahasa purba atau bahasa proto yang lebih tua.
b.         Morfologi, adalah cabang linguistik yang mempelajari kata dan kata dan pembentukannya.
Menurut Varro, kata adalah bagian dari ucapan yang tidak dapat dipisahkan lagi,dan merupakan bentuk minimum. Menurut Varro, dalam bahasa latin ada kata-kata yang terjadi decara analogi, dan ada juga yang terjadi secara anomali.
c.       Sintaksis, bidang inimembicarakan hal yang disebut oratio, yaitu tata susun kata yang berselaras dan menunjukan kalimat itu selesai
4.   Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman ini di Eropa mendapat perhatian penuh, terutama oleh para filsuf skolastik, dan bahasa latin menjadi lingua franca, karena dipakai sebagai bahasa gereja, bahasa diplomasi, dan bahasa ilmu pengetahuan. Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa pada zaman ini antara lain adalah peranan
Kaum Modistae, Tata Bahasa Skulativa, dan Petrus Hispamus.
a.       Kaum Modistae masih membicarakan pertentengan antara fisis dan nomos, analogi dan anomali. Kaum ini menerima konsep analogi karena menurut merekabahasa itu bersifat reguler dan universal. Mereka juga memperhatikan aspek semantiksebagai dasar penyebutan definisi-definisi bentuk bahasa, mereka juga mencari sumber makna. Maka, berkembanglah bidang etimologi pada zaman ini.
b.      Tata Bahasa SpekulativaI, merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa latin kedalam filsafat skolastik. Menurut Tata Bahasa Spekulativa, kata tidak secara langsung mewakili alam dari segala benda yang ditunjuk. Kata hanya mewakili hal adanya benda itu dalam pelbagai cara, modus, substansi, aksi, kualitas
c.       Petrus Hispanus. Beliau pernah menjadi Paus pada tahun 1276 - 1277, dengan gelar Paus Johannes XXI. Bukunya berjudul Summulae Logicales. Peranannya dalam bidang linguistik adalah:
1.   Dia telah memasukan psikologi dalam analisis makna bahasa. Dia juga membedakan antara signifikasi utama dan konsignifikasi, yaitu pembedaan pengertian yang dikandung pada bentuk akar dan pengertian yang dikandung oleh imbuhan.
2.   Dia telah membedakan nomen atas dua macam, yaitu nomen Substantivum dan Adjectivum
3.   Dia juga telah membedakan Partes Orationes atas categorematic dan Syntategorematic.
Categorematic adalah semua bentuk yang dapat menjadi subjek atau predikat. Sedangkan Syntategorematic adalah semua bentuk tutur lainnya.
5.         Linguistik Strukturalis
   Jika linguistik tradisional selalu menerapkan pola-pola tata bahasa Yunani dan latin dalam mendeskripsikan suatu bahasa, maka linguistik strukturalis tidak demikian. Linguistik struturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu.
   Pandangan ini adalah sebagai akibat dari konsep-konsep atau pandangan-pandangan baru terhadap bahasa dan studi bahasa yang dikemukakan oleh Bapak Linguistik Modern, Ferdinand de Saussure.
7.            Ferdinand de Saussure
     Ferdinand de Saussure (1857 - 1913) dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern berdasarkan pandangan yang dimuat dalam bukunya Course de Linguistique Generale. Pandangan yang dimuat dalam buku tersebut mengenai konsep (1) telaah sinkronik dan diakronik, (2) perbadaan parole dan langue (3) perbedaan signifiant dan signifie, (4) hubungan sintagmatik dan paragdimatik, banyak berpengaruh dalam perkembangan linguistik di kemudian hari
8.   Aliran Glosemantik
Aliran inilahir di Denmark. Tokohnya antara lain adalah, Loise Hjemslev (1899 - 1965), yang meneruskan ajaran Ferdinad de Saussure. Namanya menjadi terkenal karena usahanyauntuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas dari ilmu lain, dengan peralatan, metodologis, dan terminologis sendiri.
Sejalan dengan pendapat de Saussure, Hjemslev menganggap bahasa itu mengandung dua segi, yaitu segi ekspresi dan segi isi. Masing-masing segi mengandung forma dan substansi, sehingga diperoleh forma ekspresi, substansi ekspresi, forma isi dan substansi isi. Pembedaan forma dari substansi berlaku untuk semua hal yang ditelaah secara ilmiah. Sedangkan pembedaan ekspresi dari isi hanya berlaku sebagai telaah bahasa saja.
9.      Aliran Firthian
John R. Firth (1890 - 1960) guru besar pada Universitas London sangat terkenal karena teorinya mengenai fonologi prosodi. Karena itulah, aliran yang dikembangkannya ini disebut Aliran Prosodi. Fonologi Prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis. Fonologi Prosodi terdiri dari stuan-satuan fonematis dan satuan prosodi. Satuan fonematis berupa unsur-unsur segmental, yaitu konsonan dan vocal, sedangkan satuan prosodi berupa ciri atau sifat struktur yang lebih panjang daripada suatu segmen tunggal. Ada tiga macam Prosodi, yaitu; (1) Prosodi yang menyangkut gabungan fonem: struktur kata, struktur suku kata, gabungan konsonan, dan gabungan vocal. (2) prosodi yang terbentuk oleh sendi atau jeda; (3) prosodi yang realisasi fonetisnya melampaui satuan yang lebih besardaripada fonem suprasegmental. Firth berpandapat bahwa, telaah bahasa harus memperhatikan komponen sosiologis. Tiap tutur kata harus dikaji dalam konteks situasinya, yaitu orang-orang yang berperan dalam masyarakat, kata-kata yang mereka ungkapkan, dan hal-hal lain yang berhubungan.
10.    Linguistik Sistemik
Nama aliran linguistik sistemik tidak dapat dilepaskandari nama M.A.K Halliday, yaitu salah seorang murid Firth yang mengembangkan teori Firth mengenai bahasa, khususnya yang berkaitan dengan segi kemasyarakatan bahasa. Sebagai enerus Firth, maka teori yang dikembangkan oleh Halliday dikenal dengan Neo-Firthian Linguistic atau  Scale Category Linguistic. Pandangan beliau tentang systemic linguistics(SL) adalah :
Pertama, SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa, terutama mengenai fungsi kemasyarakatan bahasa dan bagaimana fungsi kemasyarakatan itu terlaksana dalam bahasa.
Kedua, SL memandang bahasa sebagai “pelakasana”. SL mengakui pentingnya perbedaan langue dari parole(seperti yang dikemukakan Ferdinand de Saussure). Parole merupakan perilaku kebahasaan yang sebenarnya, sedangkan langue adalah jajaran pikiran yang dapat dipilih oleh seorang penutur bahasa.
Ketiga, SL lebih mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasi-variasinya, tidak atau kurang tertarik pada semestaan bahasa.
Keempat, SL mengenal adanya gradasi atau kontinum. Batas butir-butir bahasa seringkali tidak jelas. Misalnya saja bentuk yang gramatika dan yang tidak gramatikal. 
11.     Leonard Bloomfield dan Strukturalis America
Nama Bloomfield (1877 - 1949) jadi sangat terkenal karena bukunya yang berjudul Language, terbit pertama kali tahun 1933, selalu dikaitkan dengan aliran struktural Amerika. Istilah struktural sebenarnya dapat dikenakan kepada semua aliran linguistik, sebab semua aliran linguistik pasti berusaha menjelaskan seluk beluk bahasa berdasarkan strukturnya.
D.     Linguistik Transformasional Dan Aliran-Aliran Sesudahnya
Ada beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya aliran ini, salah satunya adalah; pada masa itu para ahli linguistik di Amerika menghadapi masalah yang sama, yaitu banyak sekali bahasa Indian di Amerika yang belum diperikan. Faktor lain adalah, karena Bloomfield bersikap menolak mentalistik sejalan dengan iklim filsafat yang berkembang pada masa itu di Amerika yaitu filsafat behaviorisme.
Satu hal yang menarik dan merupakan ciri aliran struturalis Amerika ini adalah cara kerja mereka yang sangat menekankan pentingnya data yang objektif untuk memerikan suatu bahasa, dan pendekatannya bersifat Empirik.Aliran Bloomfield disebut aliran Taksonomi, karena bermula dari gagasan Bloomfield sendiri. Disebut aliran Taksonomi karena aliran ini menganalisis kalimat.
12.  Tata bahasa Transformasi
Dapat dikatakan tata bahasa transformasi lahir dengan terbitnya buku Noam Chomsky yang berjudul Syntatic Struture pada tahun 1957, yang kemudian dikembangkan karena adanya kritik dan saran dari berbagai pihak. Nama yang dikembangkan untuk model tata bahasa yang dikembangkan olek Chomsky adalah Transformational Generative Grammar. Menurut Chomsky salah satu tujuan dari penelitian bahasa adalah untuk menyusun tata bahasa dari bahasa tersebut. Bahasa dapat dianggap sebagai kumpulan kalimat yang terdiri dari deretan bunyi yang mempunyai makna. Maka, tugas tata bahasa haruslah dapat menggambarkan hubungan bunyi dan arti dalam bentuk kaidah-kaidah yangtepat dan jelas. Menurut Chomsky, adalah merupakan teori dari bahasa itu sendiri dan tata bahasa itu harus memenuhi dua syarat, yaitu :
Pertama, kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa itu harus dapat diterima oleh pemakai bahasa tersebut, sebagai kalimat yang wajar  dan tidak dibuat-buat.
Kedua, tata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa, sehingga satuan atau istilah yang digunakan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja, dan semuanya ini harus sejajar dengan teori lingustik itu sendiri.  Sejalan dengan konsep langue dan parole dari de Saussure, maka Chomsky membedakan adanya kemampuan (competence) dan  perbuatan bahasa (performance). Kemampuan adalah pengetahuan yang dimiliki pemakai bahasa mengenai bahasanya sedangkan perbuatan berbahasa adalah pemakaian bahasa itu sendiri dalam keadaan yang sebenarnya. 
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam pembahasan di atas dapat kita simpulkan
Linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran, paham, pendekatan, sejarah dan teknik penyelidikan yang dari luar tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan, dan membingungkan. Namun semua itu akan menambah wawasan kita terhadap bidang dan kajian linguistik. Saya akan menjelaskan tentang  sejarah, aliran, paham, teori, dari aliran - aliran linguistik.
Ilmu linguistik disebut juga dengan linguistik umum (general linguistik). Artinya linguistik tidak hanya menyelidiki suatu langue tertentu tanpa memperhatikan ciri-ciri bahasa lain. sebagai contoh, sulit bagi kita untuk untuk memahami morfologi bahasa Indonesia jika tidak memahami morfologi bahasa-bahasa lain. Memang, morfologi bahasa Iindonesia seharusnya dianalisis hanya dengan bahasa Indonesia, akan tetapi bahan itu saja tidak memberikan pengertian kepada kita bagaimana struktur morfologi pada umumnya.[4] Dengan kata lain, sasaran linguistik bukan hanya  terfokus pada langue saja, tetapi juga pada langage yang lebih umum.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul.2007. Linguistik Umum. Rineka Cipta : Jakarta
htttp://makalahkmps.blogspot.com/makalah

0 komentar:

Posting Komentar