MAKALAH LINGSOSBUDTEK JUDUL EKOLOGI

MAKALAH

LINGKUNGAN HIDUP

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah LINGSOSBUDTEK


Disusun Oleh : Kelompok 3


SARAH CAISAR
ENENG ROSMAWATI
SUKRON



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
2016

 
DAFTARN ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB IPENDAHULUAN
A.    Latar belakang......................................................................................................... 1
B.     Tujuan penulisan...................................................................................................... 1
C.     Rumusan masalah.................................................................................................... 1
D.    Metode Penulisan.................................................................................................... 2
E.     Sistematika Penulisan.............................................................................................. 2
BAB IIPEMBAHASAN
A.    Arti Lingkungan Hidup........................................................................................... 3
B.     Mutu Lingkungan Hidup......................................................................................... 4
C.     Lingkungan Hidup Sebagai Sumber Daya.............................................................. 5
D.    Kebutuhan Dasar..................................................................................................... 5
E.     Kebutuhan Dasar Untuk Kelangsungan Hidup Yang Manusiawi.......................... 6
F.      Manfaat dan Resiko Lingkungan............................................................................ 6
G.    Daftar Istilah........................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.............................................................................................................. 8
B.     Saran........................................................................................................................ 8
Daftar pustaka

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan pertolongan-Nya serta kekuatan dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Lingkungan Hidup ”.
Penyusunan makalah ini, kami ajukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah LINGSOSBUDTEK. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu guna menyempurnakan makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran  dari pembaca yang bersifat membangun dan diterima dengan penuh hati. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

                                                                            Pandeglang, 26 Oktober  2016

                                                                       Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Permasalahan lingkungan hidup atau secara pendek lingkungan, mendapat perhatian yang besar di hampir semua negara. Terutama terjadi dalam dasawarsa 1970 an setelah diadakannya konferensi tentang PBB tentang ligkungan hidup di stokholm dalam tahun 1972. Konferensi itu terkenal pula sebagai konferensi stokholm. Hari pembukaan konferensi itu, tanggal 5 Juni, telah disepakati sebagai hari lingkungan hidup sedunia. Dalam konferensi stokholm telah disetujui banyak resolusi tentang lingkungan hidup yang digunakan sebagai landasan tindak lanjut. Sa;ah satu diantaranya adalah didirikannya badan husus dalam PBB yang ditugasi untuk mengurus permasalahan, united nations environmental programme,disingkat UNEP. Badan ini bermarkas besar di Nairobi, Kenya.
Terdapat kesan dan pengertian umum, permasalahan lingkungan hidup adalah suatu hal yang baru. Hal ini disebabkan oleh perhatian terhadap dan kegiatan dalam bidang lingkungan hidup yang meningkat selama dasawarsa 1950 dan 1960 an, dan memuncak dalam daswarsa 1970 an. Namun sebenarnya permasalahan itu telah ada sejak manusia ada di bumi. Bahkan apabila kita meninjaunya lebih luas daripada segi manusia, permasalahan itu ada sejak bumi ini tercipta.  Jika perubahan iklim, kejadian geologi yang bersifat malapetaka dan kepunahan masal hewan serta tumbuhan kita gunakan sebagai petunjuk permasalahan lingkungan, dapatkah kita ketahui, bumi kita telah banyak mengalami permasalahan lingkungan yang benar.

B.     Tujuan penulisan
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami arti lingkungan hidup
C.    Rumusan masalah
a.       Untuk membatasi agar manusia bias menjaga lingkungannya
b.      Pengelolaan lingkungan hidup yang baik
c.       Dampak buruk dari pencemaran lingkungan yang kuran baik





D.    Metode Penulisan
Pencarian dan pengamatan diambil dari  sumber ilmu pengetahuan media diataranya Buku yang berjudul ekologidan lingkungan hidup dan pembangunan. Karya Otto Soemarwoto.

E.     Sistematika Penulisan
Penyusunan makalah ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Pada awal bagian yaitu bagian cover, kata pengantar dan daftar isi. Kemudian pada bagian utama penulis membagi tiga bab yaitu bab pertama merupakan pendahuluan yang terdiri dari :
1.      Latar Belakang
2.      Tujuan Penulisan
3.      Rumusan Masalah
4.      Metode Penulisan
5.      Sistematika Penulisan
Bab kedua berisi uraian yang mengenai arti lingkungan hidup
Bab ketiga merupakan kesimpulan dan saran.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Arti Lingkungan Hidup
Manusia hidup dibumi tidak sendirian. Melainkan bersama mahluk lain, yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahluk hidup uang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait pada mereka tanpa mereka manusia tidaklah hidup.
Ruang lingkup peninjauan tentang lingkungan hidup dapat sempit misalnya sebuah rumah dengan pekarangannya, atau luas, misalnya pulau Irian. Lapisan bumi dan udara yang ada mahluknya, dapat juga dianggap sebagai lingkungan hidup yang besar, yaitu biosfer. Bahkan tatasurya kita atau malahan seluruh alam semesta dapat menjadi objek tinjauan.
Sifat lingkungan hidup dapat ditentukan oleh bermacam-macam faktor.
1.      oleh jenis dan jumlah masing-masing jenis unsur lingkungan hidup tersebut.
2.      hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup itu.
3.      Kelakuan atau kondisi unsurlingkungan hidup. Misalnya suatu kota yang penduduknya aktif dan bekerja keras merupakan lingkungan hidup yang berbeda dari sebuah kota yang serupa, tetapi penduduknya santai dan malas.
4.      Faktor non materil suhu cahaya dan kebisingan kita dapat dengan mudah merasakan ini. Suatu lingkungan yang panas, silau dan bising sangatlah berbeda dengan lingkungan yang sejuk, cahaya yang cukup, tapi tidak silau dan tenang.
Manusia berinteraksi denga lingkungan hidupnya ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan terbentuk oileh lingkungan hidupnya.Manusia seperti ia adanya yaitu yang disebut dengan fenotipe adalah perwujudan yang dihasilkan oleh interaksi sifat keturunannya dengan faktor lingkungannya. Sifat keturunan yang terkandung didalam gen yang merupakan bagian kromosom didalam masing-masing sel tubuh mmenentukan potensi perwujudan manusia yaitu genotype. Apakah suatu sifat dalam genotype itu akan terwujud atau tidak tergantung ada atau tidak adanya faktor lingkungan yang sesuai untuk perkembangan sifat itu.
Dobz Hansky, sorang ahli ilmu keturunan terkenal, malahan menyatakan gen menentukan tanggapan apa yang akan terjadi terhadap faktor lingkungan. Jadi menurutnya, gen bukanlah penentu sifat melainkan penentu reaksiatau tanggapan terhadap lingkungan. Hal ini terlihat pada tumbuhan hijau yang ditempatkan didalam kamar gelap. Tumbuhan itu tidak mampu membentuk zat hijau daun, walaupun ia mempunyai gen untuk pembentukan zat hijau daun. Setelah dikeluarkan dari kamar gelap dan terkena cahaya, terbentuklaj zat hijau daun. Jadi mahluk hidup itu juga terbentuk oleh lingkungannya.
Hubungan antara manusia dan lingkungan hidupnya adalah sirkuler. Perubahan pada lingkungan itu pada gilirannya akan mempengaruhi manusia. Misalnya seseorang yang bekerja dalam sebuah ruangan kecil yang tertutup. Dengan pernapasannya ia akan mengurangi kadar gas oksigen (O2) dalam udara dikamar itu dan menambah kadar gas oksigen (O2) dalam udara dikamar itu dan menambah kadar gas karbon dioksida (CO2). Pernapasannya juga menghasilkan panas, sehingga suhu dalam ruangan itumenjadi tidak sedap. Dengan penurunan kadar gas oksigen kenaikan kadar gas karbon dioksida, kenaikan suhu, menjadi pengeplah ruangan itu.
Manusia hidup dari unsur-unsur lingkungan hidupnya, udara untuk pernapasannya, air untuk minum, keperluan rumah tangga dan kebutuhan lain, tumbuhan dan hewan untuk makanan, tenaga dan kesenangan, serta lahan untuk tempat tinggal dan prduksi pertanian. Oksigen yang kita hirup dari udara pernapasan kita sebagian besar berasal dari tumbuhan dalam proses potosintesis dan sebaliknya gas karbon gas dioksida yang kita hasilkan dalam pernapasan digunakan oleh tumbuhan untuk proses poto sintesis manusia tanpa lingkungan hidupnya adalah suatu abstraksi belaka.
B.     Mutu Lingkungan Hidup
Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi dan banjir.  Dengan lain perkataan mutu lingkungan itu diuraikan secara negative. Yaitu apa yang tidak dikehendaki seperti air tercemar. Agar kita dapat mengelola lingkungan dengan baik, kita tidak saja perlu mengetahui apa yang tidak kita kehendaki, melainkan juga apa yang kita kehendaki. Dengan demikian nkita dapat mengetahui kerah mana kingkunga itu ingin kita kembangkan untuk mendapatkan mutu yang kita kehendaki.
Persepsi orang terhadap mutu lingkungan berbeda-beda. Dengan singkat dapatlah dikatakan mutu lingkungan yang baik membuat orang kerasan hidup dalam lingkunga tersebut. Perasaan kerasan itu disebabkan Karena orang mendapat rejeki yang cukup, iklim dan faktor alamiah lainnya yang sesuai dan masyarakat yang cocok pula. Misalkan, orang yang baru pulang dari Amerika Serikat atau Eropa sering menyatakan mereka senang hidup disana, tetapi tidak merasa kerasan. Rejeki cukup, sehingga semua kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi dan setiap akhir pekan dapat berekreasi.
Berdasarkan uraian diatas mutu lingkungan dapatlah diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan mutu hidup makin tinggi derajat mutu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, makin tinggi pula derajat mutu lingkungan dan sebaliknya. Karena mutu hidup tergantung dari derajat pemenuhan kebutuhan dasar, mutu lingkungan dapat diartikan sebagai derajat pemenuhan kebutuhan dalam kondisi lingkungan tersebut. Makin tinggi derajat pemenuhan kebutuhan dasar itu, makin tinggi pula mutu lingkungan dan sebaliknya.

C.    Lingkungan Hidup SebagaiSumber Daya
Dengan mengaitkan mutu lingkungan dengan derajat pemenuhan kebutuhan dasar, berarti lingkungan itu merupakan sumberdaya. Air adalah faktor lain yang kita perlukan. Untuk berproduksi. Pertanian, perikanan dan peternakan, misalnya, tak mungkin tanpa ada air. Pabrik juga memerlukan air untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi, untuk mendinginkan mesin dan untuk mengangkut bahan sisa. Sumberdaya milik umum mempunyai sifat yang berbeda dari modal yang biasa kita kenal dari perusahaan yang memiliki secara pribadi atau badan tertentu. Karena milik umum, orang dapat menggunakannya tanpa pungutan bayaran atau hanya denga pungutan ringan. Misalnya, orang dapat menghirup udara untuk pernapasan atau menggunakan udara untuk membakar bahan bakar mesin dan pengangkut limbah tanpa bayaran.

D.    Kebutuhan Dasar
Kebutuhan dasar dapat dibagi secara hirarkis berturut-turut dari atas kebawah dalam tiga golongan, yaitu kebutuhan dasar hidup hayati, kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup manusiawi, dan kebutuhan dasar untuk memilih. Kelangsungan hidup yang manusiawai dan derajat kebebasan memilih hanyalah mungkin, apabila kelangsungan hidup hayati terpenuhi dan terjamin. Maka itu kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup hayati adalah yang paling pokok dan mempunyai bobot yang paling tinggin diantara ketiga golongan kebutuhan dasar.



E.     Kebutuhan Dasar Untuk Kelangsungan Hidup Yang Manusiawi
Berbeda dengan mahluk yang lain manusia tidak cukup sekedar hidup secara hayati, melainkan marena kebudayaannya, ia harus hidup secara manusiawi. Misalnya, pangan tidak cukup sekedar memenuhi kebutuhan tubuh, melainkan harus disajikan dalam rasa, warna dan bentuk yang menarik. Sebenarnya manusia dapat hidup dengan tumbuhan dan daging yang mentah, tetapinitu tidaklah manusiawi. Didalam kondisi iklim di Indonesia, manusia juga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya tanpa pakaian dan rumah, tetapi itupun tidak manusiawi. Jadi jelaslah sifat hidup yang manusiawi itu merupakan juga unsur penting dalam mutu lingkungan.

F.      Manfaat dan Resiko Lingkungan
Faktor lingkungan sebagian membentuk dan sebagian lagi merintangi kita untuk mendapatkan kebutuhan dasar kita. Manfaat dan resiko berupa faktorhayati dan fisik kimia serta bersifat alamiah atau buatan manusia. Misalnya nyamuk malaria adalah resiko lingkungan yang bersifat hayati dan mata air manfaat lingkungan yang bersifat fisik. keduanya merupakan faktor alamiah. Manfaat atau resiko lingkungan dapat tersebar secara aktif dengan kekuatannya sendiri, misalnya dengan terbang atau kekuatan fisiknya.
Penyebaran manfaat dan resiko lingkungan tidak saja terjadi secara alamiah, melainkan juga dapat melalui faktor teknologi dan social budaya lainnya, baik secara disengaja atau tidak disengaja. Air, misalnya, dapat sibarkan secara berencana melalui pipa atau saluran terbuka.
Antara manfaat dan resiko lingkungan terdapat hubungan yang erat. Suatu faktor dapat merupakan manfaat dan resiko sekaligus. Misalnya, hujan merupakan sumber air yang utama. Dengan adanya hujan, danau dan sungai menjadi berair dan lapisan tanah penyimpanan air terisi oleh air. Tetapi huyjan juga merupakan kekuatan yang menyebabkan erosi tanah dan dapat mengakibatkan banjir. Erosi tanah mengurangi kesuburan tanah dan menurunkan produksi tanaman. Banjir menyebabkan serta kematian ternak dan manusia. Jelaslah, hujan sekaligus merupakan manfaat resiko lingkungan, contoh lain ialah iklim, gunung berapi, flora dan fauna.
Mitu lingkungan juga dapat dinaikan dengan mengurangi resiko lingkungan. Usaha pengurangan resiko lingkungan akan membesarkan resiko lain yang telah ada atu menimbulkan resiko baru. Misalnya, memberantas hama dengan racun hama merupakan usaha untuk mengurangi resiko lingkungan akan tetapi racun hama menimbulkan resiko pencemaran lingkungan, terbunuhnya organisme yang memakan hama, dan berjangkitnya hama baru.
Uraian diatas menunjukan betapa peliknya pengelolaan lingkungan untuk mendapatkan manfaat lingkungan yang sebesar-besarnya dan resiko yang sekil-kecilnya. Memanglah didunia yang fana ini tak ada yang gratis. Segala sesuatu ada biayanya. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita lalu tidak berani berbuat apa-apa. Sebab tidak berbuat apa-apapun menimbulkan resiko lingkungan, antara tinja dan air seni yang kita produksi membawa resiko pencemaran. Tiduran terus-meneruspun dapat mengakibatkan infeksi pada kulit luka parah, seperti dapat kita lihat pada orang sakit yang harus lama terus-menerus berbaring. Resiko tidak dapat kita tiadakan. Kita harus belajar hidup dengan resiko. Karena itu, bukannya kita tidak berbuat apa-apa, melainkan sebaliknyalah yang harus kita lakukan, yaitu berusaha dan berbuat, walaupun ada resikonya, asalkan resiko itu kita perhitungkan dan kita usahakan menjadi sekecil-kecilnya resiko itu kita kelola.

G.    DAFTAR ISTILAH
No
Bahasa indonesia
Bahasa inggris
Keterangan
1

Ekologi
Ecology
Ilmu tentang hubungan timbal balik antar mahluk hidup dengan lingkungan
2

Ekosistem
ecosystem
Sistem ekologi, yaitu satu kesatuan yang terbentuk oleh interaksi antara mahluk hidup dengan factor tak hidup disuatu tempat.
3
Genotip
Genotype
Sifat mahluk hidup yang terkandung didalam gen
4
Habitat
Habitat
Tempat hidup
5
Klorofil
Chlorophyl
Zat hijau daun
5
Punah
Extinct
Kelangsungan hidupnya terhenti
6
Simbiosis
Symbiosis
Hidup bersama yang saling menguntungkan.
7

Sumber daya gen
Genetic resource
Sumberdaya yang berupa faktor keturunan yang terkandung dalam tumbuhan dan hewan



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Hubungan antara manusia dan lingkungan hidupnya adalah sirkuler, Manusia hidup dari unsur-unsur lingkungan hidupnya, Udara untuk pernapasannya, air untuk minum, keperluan rumah tangga dan kebutuhan lain, tumbuhan dan hewan untuk makanan, tenaga dan kesenangan, serta lahan untuk tempat tinggal dan prduksi pertanian. Oksigen yang kita hirup dari udara pernapasan kita sebagian besar berasal dari tumbuhan dalam proses potosintesis dan sebaliknya gas karbon gas dioksida yang kita hasilkan dalam pernapasan digunakan oleh tumbuhan untuk proses poto sintesis manusia tanpa lingkungan hidupnya adalah suatu abstraksi belaka.
Berdasarkan uraian diatas mutu lingkungan dapatlah diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan mutu hidup makin tinggi derajat mutu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, makin tinggi pula derajat mutu lingkungan dan sebaliknya. Karena mutu hidup tergantung dari derajat pemenuhan kebutuhan dasar
B.     Saran
Pembuatan makalah ini diharapkan agar para pendegar bisa menjaga lingkungannya dengan baik supaya bisa tercipta simbiosi mutualime yang saling menguntungkan bagi kehidupan kita sehari-hari

0 komentar:

Posting Komentar